Jumat, 18 Mei 2012

SIARAN PERS FKB-KAPPI ’66 : AKAN GELAR PERTEMUAN NASIONAL KE-IV DALAM WAKTU DEKAT


Ketika guncangan krisis moneter di tahun 1997 melebar mnjadi krisis multidimensi, muncul generasi muda yang disebut Angkatan 1998 memperjuangkan tuntutan rakyat yang berjudul : “Reformasi”. Suatu judul yang tentunya bagi sebagian besar rakyat Indonesia waktu itu merasa asing karena memang tidak mengerti apa terjemahannya yang tepat ke dalam bahasa Indonesia.

Yang rakyat mengerti adalah hanya untuk tujuan melengserkan Presiden Suharto yang kelewat lama memimpin republik ini, dengan menggunakan tuntutan amandemen UUD 1945. Selebihnya seperti bubarkan Dwifungsi ABRI; tegakkan demokrasi, hak azasi manusia (HAM) dan supremasi hukum, sepertinya merupakan tuntutan pada domain akademik. Sebab yang sebagian besar rakyat ketahui ABRI (TNI dan Polri) adalah lahir dari, oleh dan untuk rakyat. Ikhwal demokrasi dipahami ada butir keempat Pancasila, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan. Ikhwal HAM ada butir kemanusiaan yang adil dan beradab, butir kedua Pancasila, yang bukan saja harus menegakan hak yang adil tetapi juga menegakkan kewajiban yang beradab. Ikhwal supremasi hukum ada keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, butir kelima Pancasila, yang pada hakikatnya hukum untuk keadilan dan keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Sementara amandemen UUD 1945 yang rakyat kehendaki agar ada batasan waktu untuk seseorang menjadi presiden, kemudian diperluas sampai terjadi empat kali amandemen dari tahun 1999 sampai tahun 2002. Akibat dari amandemen UUD 1945 yang terkesan kebablasan itu, turunannya yang berupa undang-undang dan yang konsiderannya dirujuk dari amandemen UUD 1945, pada realitanya kontennya banyak yang menguntungkan pihak asing, dan rakyat yang memegang kedaulatan tertinggi di republik ini dibonsaikan. Maka ketika kita membanggakan sebagai negara demokratis keempat di dunia setelah AS, Cina dan India, tujuan demokrasi yang mewujudkan kesejahteraan rakyat terbukti tidak tercapai. Ketika kita bentuk Komnas HAM, pelanggaran HAM juga tidak menjadi surut. Ketika kita dirikan KPK, tindak pidana korupsi aparatur negara malah makin merebak. Meski demokrasi yang sudah dibangun tidaklah harus kembali ke belakang, namun sebagian rakyat Indonesia sampai pada kesimpulan tuntutan reformasi belum menghasilkan yang terbaik bagi rakyat, bahkan terkesan gagal seiring dengan kegagalan pemerintahan Presiden SBY yang menjadi Kepala Negara dua kali dalam melaksanakan amanah Pembukaan UUD 1945.

Sadar bahwa sebagai manusia yang masih dikarunia hidup oleh Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa, meski sudah pada berusia diatas enam puluhan tahun. Angkatan 1966 yang terdahulu terdiri dari berbagai eksponen kesatuan aksi - kesatuan aksi, seperti KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) dengan tokoh yang dikenal adalah Cosmas Batubara, yang sempat dibubarkan melalui KOGAM namun diteruskan oleh Lasjkar Ampera Arief Rachman Hakim (Lasjkar ARH) yang memang anggotanya adalah para aktivis KAMI dengan tokoh yang dikenal adalah Fahmi Idris; KASI (Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia) dengan tokoh yang dikenal adalah Adnan Buyung Nasution; KAWI (Kesatuan Aksi Wanita Indonesia) dengan tokoh yang dikenal adalah Aisah Aminy; KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia) dengan tokoh yang dikenal adalah Husnie Thamrin (almarhum); KAPI (Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia) dengan tokoh yang dikenal adalah antara lain Paskah Suzetta yang meninggalkan warisan OSIS; dan eksponen lainnya seperti KAGI (Kesatuan Aksi Guru Indonesia), KABI (Kesatuan Aksi Buruh Indonesia), bahkan sampai ke KAPBI (Kesatuan Aksi Pengemudi Becak Indonesia). Pada pergerakan tahun 1998, ada juga setiap individu aktivis Angkatan 1966 yang ikut terlibat dalam pergerakan itu seperti Bang Buyung (KASI), Mas Hariadi Dharmawan (KAMI), Amin Rais (KAPPI), Thomas Sitepu (KAPI) dan sebagainya.

Khusus untuk eksponen KAPPI yang pada 17 Februari 1982 kemudian berhimpun dalam wadah organisasi Forum Keluarga Besar KAPPI Angkatan 1966 (FKB-KAPPI ’66), dan sejak itu sudah terjadi pergantian kepengurusan di tingkat Badan Pengurus Pusat (BPP) melalui Pertemuan Nasional Pertama (Pernas I) untuk periode 1982 sampai 1993, melalui Pernas II untuk periode 1993-1999, dan Pernas III untuk periode 1999-2004, yang saat memasuki dan sepanjang era reformasi kemudian belum lagi menggantikan kepengurusan melalui Pernas IV karena memang menjadi stagnan. Pada konteks kekinian setelah menghadiri Peringatan Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) ke-46 pada 10 Januari 2012 dengan narasumber Christianto Wibisono, menyusul memperingati Hari Bangkit (Harba) KAPPI Ke-46 pada 9 Februari 2012 dengan sambutan Prabowo Subianto, serta dengan beberapa kali pertemuan-pertemuan. Terpanggil karena didorongkan oleh kewajiban dan tanggungjawab moral, untuk tetap berjuang di sisa-sisa usianya. Terlebih lagi atas pertimbangan situasi dan kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sekarang ini yang justru semakin menjauh dari cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, oleh aktivis pejuang KAPPI sebelum masuk ke liang kubur, merasa dituntut untuk berbuat dalam kloter terakhirnya ini.

Insya Allah dalam waktu dekat, antara bulan Juni atau bulan Juli tahun 2012 ini juga, FKB-KAPPI ’66 akan menggelar Pernas IV di Jakarta. Sebab itu siaran pers ini sangat perlu disebarkan lebih dulu, mengingat eksponen KAPPI adalah elemen kesatuan aksi yang terbesar dan terkuat dalam perjuangan pergerakan di tahun 1966, yang saat itu kepengurusannya telah menyebar ke seantero tanah-air, dimana ada sekolah tingkat SMP dan SMA diberbagai daerah, serta pengurus PII, IPM, IPPNU, GSNI, dan lainnya di tingkat kecamatan, sudah dipastikan ada KAPPI. Dengan tema : “Berjuang, Berbakti, dan Berdo’a untuk Indonesia Raya”, semoga saja Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa mengabulkan rencana digelarnya Pernas IV FKB-AKPPI ’66 ini. Kepada keluarga besar KAPPI untuk berkenan berhubungan dengan Sekretariat : Wisma Kodel Lantai 2, Jl. HR Rasuna Said Kav. B-3 Kuningan, Jakarta Selatan 12920, Telp. (021) 5222324, email : fkb_kappi@yahoo.com.

Jakarta, 18 Mei 2012.

Wakil Sekjen, Teddy Syamsuri HS.
Kontak person 02132852678 / 081280886041.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar